Senin, 24 November 2008

Kelas latihan privat di Bogor!

Pemberitahuan

saya membuka kelas latihan privat di bogor khusus hari sabtu dan minggu dari jam 6 pagi sampai jam 9 malam.

Mengajar P/W agama/suku apa saja yang niat dan serius menekuni kungfu sebagai sarana kesehatan, penyembuhan, dan beladiri untuk pembangunan karakter yang berjiwa luhur dan alamiah.

Latihan yang saya ajarkan mencakup:
-Latihan fisik, kuda kuda, langkah.
-Latihan pukulan dan tendangan.
-Latihan cengkeraman, patahan dan kuncian.
-Latihan bantingan.
-Latihan Tenaga dalam keras/lembut untuk kekebalan, daya tahan, pukulan keras dan pukulan jarak jauh tanpa menyentuh!

kungfu yang saya ajarkan mencakup:
-Shaolin Selatan-Utara
-Bajiquan
-Xingyi
-Baguazhang
-Taichi

Alamat saya: Jalan Pamoyanan sari No.2 Bogor Selatan, Telp. 0817 104717, email. juliuskhang@yahoo.com

Minggu, 23 November 2008

HP saya bernomor 0817104717 sudah aktif kembali, bila anda mau bertanya mengenai kungfu, kesehatan, pengobatan dan filosofi kehidupan saya membuka lebar waktu saya setiap hari, saya lebih mengutamakan telp daripada SMS! Thx...Yulius Lumanauw Khang SE.

Selasa, 18 November 2008

Kungfu Delapan Mata Angin!

Kungfu 8 Mata Angin (Bajiquan)

Kungfu 8 Mata Angin / Kungfu delapan mata angin ( Bajiquan) adalah Kungfu Rahasia kaum Muslim China, dan Kungfu Rahasia para Rahib Butongpai. Merupakan Kungfu paling mematikan dan yang terkuat didunia.


Kung Fu adalah olahraga keras sekaligus lembut pada mulanya memang untuk beladiri tapi juga sangat baik untuk kesehatan memperkuat otot, tulang dan seluruh organ dalam.
Latihan kungfu yang konstan sangat menyehatkan dan sangat efektif serta murah biayanya sekali anda menguasai anda akan memilikinya seumur hidup anda. Dengan berlatih kungfu badan dan jiwa anda menjadi sehat menghilangkan stress dan berbagai luka dalam. dengan berlatih kungfu anda tidak perlu dipijat bila anda lelah latihan kungfu yang lembut juga bisa menyegarkan tubuh dan jiwa.

Kungfu diciptakan di China melalui para biksu Shaolin dan tersebar ke seluruh dunia sejak ratusan tahun dan mempengaruhi seluruh aliran beladiri seluruh dunia.
Di China kungfu Shaolin dibedakan dua macam yaitu kungfu shaolin selatan dan utara. dulunya shaolin selatan mementingkan kuda kuda dan pukulan dan kungfu shaolin utara mementingkan kecepatan dan tendangan. namun saat ini keduanya sudah bersinergi.

Kungfu terdiri dari berbagai jenis dan tersebar luas keseluruh dunia kecuali kungfu rahasia yang disebarkan hanya pada kalangan terbatas.
jenis jenis kungfu pada umumnya yang terkenal yaitu kungfu shaolin, wing chun, Hung Gar dan Ngo Cho Kun.dll.
Kungfu rahasia contohnya: Hsing ie, Bajiquan(8 mata angin), Liu he quan dan Bagua Chang.

Sekilas mengenai Kungfu 8 mata angin.


Terdiri dari beberapa aliran tapi intinya adalah membentuk kekuatan dalam dari latihan pernafasan dan jurus. Gerakan dan tehniknya sederhana dan mengandung tenaga yang luar biasa. mempunyai gerakan gerakan lambat yang mengandung ledakan ledakan tenaga. jarang disebarkan pada umum karena bagi orang dulu kungfu umum disebarkan untuk umum tidak demikian dengan kungfu rahasia karena mematikan dan berbahaya.

Selanjutnya silahkan Klik Halaman Muka dibawah ini!

Raihlah kesuksesan dalam bekerja!

Disadari atau tidak seluruh hidup kamu adalah bekerja, dengan itu kamu akan terus hidup, bermimpi dan berkarya. lakukan sebagaimana yang tertulis ini maka niscaya kamu akan keluar sebagai orang sukses.

Seberapa tinggi keberhasilan dan kesuksesan yang kau inginkan tergantung dari seberapa besar, tinggi dan luasnya harapan, cita-cita dan impian-mu.

Beberapa orang menjadi berhasil dan sukses karena mereka memang terlahir untuk itu. Tapi jauh lebih banyak orang yang menjadi sukses dan berhasil karena mereka memiliki keyakinan, kemauan dan tekad untuk berhasil. Maka seberapa besar, tinggi dan luasnya harapan, cita-cita dan impianmu, cepat atau lambat akan kau raih walau dengan keringat, darah dan air mata.

Orang yang menggenggam kemenangan ditangannya akan melihat sebelum terlihat, akan mendengar sebelum terdengar dan akan berhasil sebelum berhasil. Impian yang tinggi, Visi yang jelas, tindakan yang tepat disertai kemauan dan keyakinan yang kuat akan membimbingmu menjadi orang yang bermotivasi tinggi, berinisiatif penuh, bersemangat tiada habisnya, seolah tiada yang membendung segala jalanmu. Bagai air lautan yang menyapu daratan, Bagai batu yang menghantam telur.

Jauhkan pikiranmu dari kata"Tidak Bisa",Tidak Mungkin"dan Tidak Mau" Karena segala persoalan seberapa sulitnya selalu bisa diatasi selama kamu yakin bahwa kamu bisa dan mampu. Saat itupula keberhasilan sudah menemani kamu dan langitpun akan memberikan uluran tangan-Nya, Sebab Tuhan tidak pernah menyia-nyiakan ciptaannya.

Jika kamu berbahagia seumur hidupmu maka cintailah pekerjaanmu, dengan itu kamu akan menggapai apa yang tertinggi, termulia dari seluruh hidupmu. Jadikan pekerjaan adalah hidupmu, Yakinlah Tuhan akan menyertaimu karena ketika dia menyertaimu dia melakukan pekerjaannya dengan penuh cinta.

Penuhilah hidupmu dengan bekerja sekeras-kerasnya, sebaik-baiknya dan sepenuh hatimu niscaya kamu akan diam dan tenang saja ketika masalah, kesusahan dan malapetaka datang sebab Tuhan yang punya kuasa dan kemulian Dialah yang menyelesaikan seluruh pekerjaanmu, Dialah yang membenahi seluruh masalahmu, Dialah yang menghapus dukamu dan Dialah yang menentukan kemenanganmu.

Cintailah pekerjaanmu dan yakinlah dengan itu kamu akan terus hidup walau kamu sudah mati.

Senin, 17 November 2008

Bagaimana memahami kebenaran!

Sekilas Mengenai Wu

Oleh: Daniel Li

"Belajar tanpa berpikir akan menghasilkan kekonyolan belaka, berpikir tanpa belajar adalah berbahaya".

Di jaman kuno, seorang murid yang berucap sembarangan tanpa mengetahui kebenaran atau fakta dapat dihukum mati oleh gurunya. Demikian pula kapan pun dan di mana pun tempat di dunia ini: pertumpahan darah terjadi karena masing-masing mempertahankan "kebenaran" menurut versinya sendiri.

Lalu apakah sebenarnya "Kebenaran" yang dipertahankan itu?
Tiadakah suatu titik temu?
Apakah "Kebenaran" itu milik segolongan orang tertentu?
Ataukah merupakan suatu hal yang majemuk?
Dimanakah letak "keberadaban" manusia yang kacau karena kesadaran-nya yang rabun?

Nah, kata kuncinya adalah kesadaran. Paling tidak (minimal) dapat berarti: kemampuan mengetahui kesalahan diri dan mencari cara memperbaikinya. Memang hanya segelintir orang yang memiliki bibit baik yang bisa terus melatih hingga taraf tinggi.

Pengalaman menunjukkan bahwa "alam pikiran" merupakan hal yang unik. Bagaikan cermin. Cermin yang retak memantulkan bayangan yang retak, meskipun obyeknya utuh. Namun maukah dan mampukah cermin tersebut menyadari dirinya?

Untungnya kita adalah mahluk hidup yang berbudi, sehingga senantiasa dapat merevisi diri. Memang sulit untuk keluar dari lautan kebodohan sementara diri kita sedang tenggelam. Tetapi dalam artikel ini, saya ingin mengajak saudara-saudari semua memulai langkahnya yang pertama (dasar-dasar) untuk melatih kesadaran masing-masing.

Wu (baca: U), dapat diterjemahkan secara singkat sebagai "mengerti", "sadar", "memahami". Seringkali kesadaran ini menjadikan kita begitu terpesona sehingga akhirnya menjadi mati di satu titik. Tetapi ingat bahwa "pemahaman" itu sendiri bukanlah titik akhir, melainkan sesuatu kondisi kesadaran yang tetap harus diikuti oleh sikap batin yang selalu berusaha untuk menyempurnakan pengertian-pengertiannya. Inilah yang membedakan antara "Wu" yang sejati dengan sikap keras kepala. Maka dikatakan: "Wu, Wu, dan Wu lagi".

Sebenarnya "Wu" adalah sebuah kondisi dimana pikiran kita bisa "menembus" kedalam pengertian-pengertian yang hakiki secara komplit (komprehensif) dan memiliki kelincahan dalam menangkap dan menganalisa suatu obyek.

Sesuatu yang kelihatannya sulit dan kompleks, dapat ditembus dengan satu benang merah yang sederhana.

Otomatis dalam tarafnya yang tertinggi, perbedaan-perbedaan akan melebur, hanya tersisa satu Kebenaran saja. Itulah yang Hakiki (Tao). Tombak (mao) dan tameng (dun) dapat disatukan (kamus: maodun = konflik). Dari taiji kembali pada wuji.


Pedoman untuk Wu

Dalam menghadapi masalah sehari-hari, kita seringkali sudah merasa berpikir keras dan merasa telah mengambil keputusan yang terbaik. Tetapi apakah sesungguhnya kriteria dari "yang terbaik" itu?

Untuk melatih diri mengarah kepada tingkat Wu yang semakin tinggi, ada 3 hal yang harus terpenuhi:

1. He Qing, sejalan dengan perasaan atau batin.
2. He Li, sejalan dengan logika, nalar, rasio.
3. He Fa, sejalan dengan etik, norma, hukum, peraturan.

Poin pertama dan kedua memiliki ruang-lingkup ke dalam diri kita (dimensi subyektif). He Fa, memiliki ruang lingkup keluar terhadap lingkungan di sekitar kita (dimensi obyektif). Setiap manusia memiliki keunikannya masing-masing. Problem akan timbul bahwa tingkat pengertian dari tiap individu berbeda-beda, sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan yang berbeda-beda terhadap sebuah masalah yang sama. Bagaimanakah cara menyikapinya?

Setiap manusia memiliki hak azasinya masing-masing untuk mempertahankan keunikan dirinya. Meskipun demikian, ingat bahwa tiada seorang pun yang dapat menjalankan kemanusiannya secara normal dengan hidup tanpa orang lain. Oleh karena itu, untuk menghadapi perbedaan-perbedaan yang timbul dalam pengertian masing-masing, kita memerlukan Wu pada suatu level yang lebih tinggi lagi.

Ada beberapa tips:

1. Sadar bahwa tidak selalu diri kita pasti benar. Oleh karena itu, perlu sikap jujur terhadap diri sendiri, lapang dada, dan rendah hati (misal: berani mengakui dan menerima kesalahan).

2. Sadar bahwa selalu ada orang lain yang lebih pintar dalam satu atau beberapa hal atau bidang tertentu. Oleh karena itu, perlu sikap mengalah, terus mau belajar dan menyempurnakan diri. Sementara anda belajar mengasah "Wu" anda, ikutilah petunjuk dari yang lebih tahu (senior, atasan, pemimpin, dsb).

3. Sadar bahwa kepintaran bukan segala-galanya. Pada waktu dan kondisi tertentu, kita perlu menyadari posisi kita dalam kaitannya dengan budaya dan tradisi. Ini adalah dasar menuju Wu juga: belajar untuk konform pada "yang telah ada", walaupun terus aktif menganalisa dan bersikap kritis.

Memang sulit, karena disamping perlu kerendahan hati dan sikap fleksibel juga perlu wawasan yang luas dan dalam. Misal: meskipun merasa diri kita sudah benar, namun mampu memberikan respon berupa sikap yang sesuai dengan budaya dimana kita berada. Misal: sikap terhadap "Shi" (shifu, shixiung, shijie, shidi, shimei, dll)

4. Sadar bahwa setiap masalah tidak sama urutan kepentingan atau prioritasnya. Ada yang prinsipil, ada pula yang sepele sehingga lebih baik mengalah saja, atau dikorbankan.

5. Sadar akan tujuan, motivasi dan konstrain (kendala, batasan). Belum tentu yang diajarkan atau diberikan oleh seseorang itu menyatakan sebuah pernyataan yang lengkap, mengingat adanya tujuan yang lain, misalnya: untuk mendidik dan merangsang untuk berpikir sendiri.


Hal-hal yang mendukung dalam peningkatan Wu:

1. Melatih "He Qing".
Pemurnian hati nurani, sering melakukan introspeksi diri, menilai kemampuan dan keku-rangan diri, jujur terhadap diri sendiri, mencari jalan untuk mengerti "aku sejati", melatih kepekaan terhadap perasaan orang lain (empati).

2. Melatih "He Li".
Memahami pengertian-pengertian dasar, berlatih mengenai "cara berpikir" yang baik, bersikap kritis, memiliki dasar (kenyataan, fakta, logika), tidak berprasangka dulu (apriori), tidak pretensius, wawasan harus luas dan mendalam (sekolah, kursus, bergaul, dsb), mempunyai pengetahuan terhadap cara pandang orang pada umumnya, tidak melakukan hal-hal aneh / sekedar berbeda.

3. Melatih "He Fa".
Bersikap sosial, membuka diri terhadap lingkungan sekitar, mempelajari budaya, etika, norma, tata aturan dan hukum yang berlaku. Melatih pengendalian diri yang baik.


Secara global,disamping rajin menggunakan akal dan budi, kecerdasan dapat ditingkatkan melalui latihan Jing Zuo [Cing Co], yang juga termasuk salah satu cara memupuk kepekaan dan kecerdasan.


Ciri-ciri mencapai Wu

Menurut pendapat saya, sulit untuk mengukur sampai dimanakah taraf Wu kita. Jadi lebih baik kita berhenti untuk ukur-mengukur taraf Wu diri sendiri maupun orang lain. Namun meskipun demikian, biasanya terdapat beberapa gejala yang berkorelasi dengan tingkat pencapaian seseorang. Menurut saya, suatu sikap atau tindakan dapat dikatakan "Wu" biasanya memiliki karakteristik a.l.:

1. Fair terhadap pihak-pihak yang terlibat.
2. Memancarkan kuasa (authoritative power) dan kesan yang baik (goodwill).
3. Membina ke arah hubungan antar manusia dan pergaulan yang baik.
4. Pada akhirnya akan mempunyai nilai positif untuk semua pihak.
5. Memiliki nilai kebenaran universal.


Saran:

* Wu sangat mendasar dan penting bagi Siu Tao ( ) kita. Bagi yang baru belajar Tao (), lebih baik mematangkan soal "Wu" ini sebelum mencoba mengerti konsep-konsep lain yang lebih sulit dan mendalam.

* Jangan cepat putus-asa, atau sebaliknya juga jangan terlalu berambisi (semuanya akan sampai sendiri pada waktunya), juga jangan cepat tersinggung apabila menerima kritik ataupun pendapat lain yang berbeda.

* Jangan menjadikan "Wu" sebagai tameng, sebagai alat mengadili orang lain. Tidak tahu katakanlah tidak tahu. Tidak boleh memberitahu, katakanlah belum saatnya. Bila salah, akui salah. Bila kalah, akui kalah. Jangan membalik bahwa orang lain yang belum "Wu", karena anda sendiri yang akan rugi.

* Rajin-rajin mendengar Ciang Tao. Aktif berdiskusi kelompok. Rajin membaca buku yang baik, walau harus kritis menyaring dan berpikir sambil membaca. Rendah hati saling belajar satu dengan yang lainnya. Ingat bahwa dari pernyataan yang "pro" dan "kontra", kita akan lebih banyak mendapatkan pelajaran dari suatu pendapat yang "kontra". Alangkah tentramnya dunia ini apabila semua orang bisa mencapai taraf tertinggi dalam Wu-nya, walaupun saya percaya bahwa hal ini adalah suatu impian yang mustahil belaka. Perbedaan akan selalu timbul, karena itu adalah sesuatu kodrat juga. Oleh karena itu, sangat penting memupuk sifat Lapang Dada. Ini juga merupakan suatu Wu juga.

* Untuk melatih "Wu" diperlukan sikap-sikap lain yang merupakan dasar dari Siu Tao ( ) kita, misal: Zheng Yi (sikap yang satu), kemantapan atau percaya diri, dll.


Demikianlah sekilas mengenai Wu.

Sekelumit ajaran TAO!


Ajaran-ajaran para master Tao bukan merupakan suatu tradisi dari kebudayaan tertentu. Ajaran para master Tao merupakan ajaran spiritual bagi para mahluk yang membina kehidupan spiritual. Dimana para master Tao menjalankan pembinaan spiritual, untuk mencapai Ke-Tunggal-an Agung Tertinggi.


Para Master Tao di zaman lampau, membina kehidupan spiritualnya dengan menjalankan kehidupan pertapaan di tempat-tempat sunyi dan sepi. Para master Tao membina ajaran Tao sebagai pedoman kehidupannya sehari-hari. Sehingga segala perbuatan, ucapan, dan kesadaran para Master Tao, tidak terpisahkan dari ajaran Tao.

Kehidupan master Tao, juga tidak luput dari perhatian masyarakat yang mencari kebenaran. Sehingga sebagian masyarakat mulai mencoba untuk memahami kebenaran akan kehidupan yang di jalankan oleh para master Tao. Akhirnya, masyarakat dapat menerima kebenaran ajaran pembinaan para Master Tao, sebagai bagian kehidupannya. Sehingga banyak ajaran Tao yang telah membaur dan melekat, sebagai suatu tradisi yang baik dan benar.

Salah satu contoh adalah kebiasaan vegetarian yang dikenal oleh masyarakat china. Para master Tao, menjalan kehidupan vegetarian dalam kehidupan sehari-hari untuk menjaga keserasian. Baik untuk menjaga keserasian dari dalam seperti tubuh dan ucapannya, keserasian luar seperti perbuatan dan lingkungannya, hingga keserasian rahasia, seperti pikiran dan kesadarannya. Dimana menjaga keserasian adalah salah satu bagian dari pembinaan spiritual yang selalu dijalan oleh para pembina ajaran Tao.

Masyarat mulai memahami bahwa kehidupan vegetarian adalah baik keserasian, bagi untuk pembinaan spiritual, dan baik untuk kesehatan. Sehingga banyak yang mulai mencoba menjalankan kehidupan vegetarian seperti para master Tao.

Banyak yang berhasil menjadi vegetarian penuh seperti master Tao, tetapi banyak pula yang mengalami kesulitan menjalankan vegetarian. Masyarat menyadari bahwa pembinaan spiritual para master Tao yang tampak sangat sederhana, ternyata sangat sulit dan membutuhkan tekad yang kuat. Masyarakat juga tidak mudah berputus asa, sehingga mereka memutuskan untuk menjalankan secara bertahap. Ada yang memulai dengan menjalankan vegetarian seminggu sekali, ada yang vegetarian setiap tanggal 1 dan 15 kalendar bulan, ada yang berpantangan untuk tidak memakan daging tertentu seperti daging sapi, dsb.

Banyaknya ajaran Tao yang menjadi tradisi dalam masyarakat china, juga membuktikan akan kebenaran ajaran Tao sejak ribuan tahun yang lampau. Walaupun kadang ajaran Tao yang sudah melekat menjadi tradisi, kadang tidak dipahami lagi makna pembinaannya oleh generasi-generasi selanjutnya. Bahkan generasi penerusnya, cenderung menganggap segala tradisi adalah kuno, tidak berdasar, dan hanya mengada-ada.

Saya sangat menyayangkan kecenderungan para generasi penerus yang demikian. Dimana saya melihat dengan jelas, bahwa sumber masalah yang sebenarnya bukan karena tradisi tersebut kuno atau tidak berdasar. Masalah yang sebenarnya, bersumber dari generasi penerus yang tidak lagi dapat memahami makna dan ajaran yang terkandung dari tradisi tersebut. Kelemahan dan ketidak tahuan para generasi penerus, akhirnya menutupi dan membodohi mereka untuk menganggap orang lain yang bodoh.

Walaupun banyak ajaran Tao yang telah melekat dalam tradisi masyarakat china. Tetapi saya tetap mengingatkan bahwa, ‘Ajaran Tao diturunkan sebagai ajaran yang harus dibina oleh para mahluk, untuk mencapai Kesempurnaan Agung Sejati. Pencapaian Kesempurnaan Agung Sejati merupakan tujuan seluruh mahluk yang memahami akan kehidupan spiritual, dan tujuan pencapaian tertinggi ini merupakan hak setiap mahluk’.

Sehingga tidaklah benar bahwa ajaran Tao hanya diperuntukkan bagi masyarakat china. Walaupun pada awalnya ajaran timbul dari masyarakat china, tetapi ajaran Tao bukan hanya sebagai tradisi dari masyarakat china tetapi ajaran Tao merupakan ajaran pembinaan kehidupan spiritual bagi seluruh mahluk yang ingin terbebaskan dari segala penderitaan, dan membina kehidupan spiritual hingga Pencapaian Agung Sejati.
Teori Yin Yang

Simbol Yin Yang adalah sebuah pemikiran filosofi Tiongkok yang mulai diperkembangkan oleh Huangdi dengan maksud untuk menerangkan bagaimana di alam ini semua dapat terjadi.

Teori Yin Yang dapat digambar sebagi sebuah cirkel (untuk mudahnya kukatakan) dibagi menjadi dua bagian dengan mata, pada ikan putih (Yang) matanya hitam dan pada ikan hitam (Yin) matanya putih. Ini menunjukkan bahwa (a) semua didunia tidak bisa 100% ideal (pemikiran yang saintifik) pada hitam ada putihnya dan pada putih ada hitamnya. (b) Didalam Yin dan Yang ada mata mata, itu menunjukkan bahwa didalamnya semua yang ada di alam ini senantiasa ada interaksi antara dua kekuatan Yin dan Yang, dan karena interaksi ini menyebabkan perobahan, semua dapat timbul dan berkembang, (c) dan ketiga keduanya selalu ada, yang satu tidak dapat exis tanpa yang lain, tidak ada tinggi kalau tidak ada pendek; tidak ada pandai kalau tidak ada *****; tidak ada gelap kalau tidak ada terang, tidak ada electron yang bermuatan negatif kalau tidak ada positron yang bermuatan positif etc.. Dalam ingatanku aku pernah membaca bahwa karena concept Yin Yang sangat saintifik ini maka ahli atom Denmark Niels Bohr (1885-1962) memakai symbol Yin Yang bagi bendera ksatriaannya yang diberi olah rajanya. Niels Bohr dianggap disampingnya Einstein sebagi seorang ahli ilmu alam yang besar.

Dari symbol Yin dan Yang jelas dapat disimpulkan bahwa Yin dan Yang memberikan pergerakkan yang continual dari kedua kekuatan ini dan juga menyebabkan segala sesuatu terjadi dan timbul. Didalam alam yang kita tinggali terjadi perobahan hawa udara dari panas menjadi dingin, pertumbuhan dan perkembangan dari hewan-hewan, manusia dan pohon pohon dan seterusnya.


Di Tiongkok teori dari lima element dilancarkan bersamaan dengan teori Yin Yang, pada jaman musim semi - gugur yang dikatakan Yin Yang School, kemudian teori teori ini ditrima oleh semua filosof filosof Tiongkok dan terutama oleh falsafat Doisme. Daoisme mengambil teori Yin Yang ini dan dibicarakan dalam teori perobahan mereka. Daoisme mengatakan bahwa semua perobahan ada dua macam. Pertama adalah perobahan akibat paksaan dan satu kekuatan menekan kekuatan yang lain dengan kekerasan. Kedua apabila perobahan itu terjadi secara spontan (Wu Wei= non action) ini adalah perobahan akibat Dao yang berjalan secara alamiah maka yang timbul adalah kesehatan, penghidupan, perobahan dalam masyarakat yang positif, kecantikan dan komfortabel. Perobahan secara paksa umpamanya apabila bebek kakinya dioperasi dan diberi kaki bangau, maka bebek itu mengalami kesulitan dalam penghidupannya bahkan meninggal dunia.

Pengertian dan kesimpulan dari teori ini dapat dibaca dalam buku yang terkenal yaitu I Ching, buku teori perobahan.

Tao=Jalan dalam Kungfu!

Tao dalam Kung Fu

Kung fu adalah keahlian istimewa, sebuah seni yang tidak hanya terbatas pada aspek pertarungan fisik. Bagi budaya timur Kung Fu adalah sebuah seni yang mendalam dan lengkap, yang menyelaraskan pikiran dengan teknik yang dilakukan. Prinsip dari Kung Fu bukanlah hal yang dapat dipelajari seperti ilmu pengetahuan biasa yang dilakukan dengan pembuktian, penelitian ilmiah dan pengjaran formal, Kung Fu harus tumbuh dengan sendirinya dalam jiwa seseorang yang bebas dari keinginan dan emosi. Inti dari Kung Fu adalah pengetahuan tentang Tao, sebuah jalan tentang alam semesta.

Tao memiliki arti yang luas dalam bahasa China, artinya kurang lebih adalah jalan atau cara, meskipun kata Tao memiliki muatan yang jauh lebih luas. Pendiri dari ajaran Tao Lao Tse mengungkapkan tentang Tao sebagai berikut:



“Jalan yang dapat diungkapkan dengan kata-kata tidaklah abadi, nama yang dapat diucapkan bukanlah nama yang abadi. Menjadi tidak bernama adalah sebab dari Surga dan Bumi. Menjadi memiliki nama adalah ibu dari segala hal. Hanya manusia yang bebas dari nafsu yang dapat merenungkan inti spiritualnya. Barang siapa yang terikat oleh keinginan hanya dapat melihat kulit luarnya saja. Kedua aspek ini, spiritual (Yin) dan material (Yang), meski disebutkan dengan nama yang berbeda, sesungguhnya adalah satu dan sama pada mulanya. Kesamaan ini adalah sebuah misteri dari misteri. Hal ini adalah gerbang dari semua yang halus dan indah.”



Tao adalah awal yang tak bernama dari segala hal, prinsip universal yang melandasi segalanya, yang tertinggi, bentuk yang maha agung dan prinsip dari pertumbuhan. Tao merupakan jalan dari kenyataan yang sejati, prinsip di balik semua kehidupan, atau jalan di mana seseorang harus hidup selaras dengan hukum alam semesta. Tao bekerja dalam Yin dan Yang, pasangan kekuatan yang saling mengisi yang berada di dalam dan di balik semua peristiwa.prinsip Yin Yang ini juga dikenal dengan istilah Tai Chi, struktur dasar dari semua aliran Kung Fu. Tai Chi yang berarti maha dahsyat, pertama kali diperkenalkan oleh Chou Chun I sekitar tiga ribu tahun yang lalu.

Prinsip Yang (warna putih) mewakili aspek positif, kekuatan, maskulin, fisik, terang, siang, panas dan seterusnya. Prisip Yin (warna hitam) adalah kebalikannya, mewakili aspek negatif, feminim, roh, gelap, malam, dingin dan seterusnya. Teori dasar dari Tai Chi adalah tidak ada segala sesuatu yang tetap dan tak berubah. Ketika aktivitas (Yang) mencapai suatu titik ekstrim, ia akan berubah menjadi inaktivitas (Yin), dan begitu juga sebaliknya. Hal ini memperlihatkan bahwa meski kedua aspek Yin dan Yang nampaknya saling berlawan, pada kenyataannya mereka saling bergantung dan melengkapi.

Penerapan prinsip Yin dan Yang dalam Kung Fu diungkapkan dalam hukum keharmonisan. Hukum ini mengharuskan sesesorang berada dalam suatu harmonisasi, bukan dalam bentuk pertentangan, dengan kekuatan yang berlawanan. Hal ini berarti seseorang tidak boleh melakukan sesuatu yang tidak alami, yang terpenting adalah tidak menahan dalam segala situasi. Ketika lawan menyerang dengan kekuatan (Yang), kita tidak melawannya dengan kekuatan pula, yang akan menjadi pertentangan, tetapi dengan menerima serangan dengan kelembutan hingga serangan itu mencapai titik hilang kekuatan (Yin), maka kita baru bisa membalasnya dengan kekuatan (Yang). Dalam proses ini kita tidak melakukan hal yang tidak alami, tetapi menrima serangan dengan harmonisasi dan berkesinambungan tanpa menahan atau menentang.

Pemikiran ini berhubungan dengan hukum yang sangat erat kaitannya, hukum untuk tidak mengintervensi alam, yang mengajarkan praktisi Kung Fu untuk melupakan dirinya sendiri dan mengikuti kekuatan lawan daripada dirinya sendiri, tidak bergerak mendahului melainkan merespon gerakan lawan dengan cara yang tepat. Dasar dari pemikiran ini adalah mengalahkan lawan dengan menerima serangannya dan menggunakan kekuatannya sendiri untuk mengalahkannya. Itulah sebabnya seorang praktisi Kung Fu tidak pernah secara frontal menghadapi lawannya dengan kekuatan. Ketika diserang ia tidak akan menentang, tetapi mengontrol serangan tersebut dengan mengikutinya. Hal ini menggambarkan prinsip dari tidak menentang dan tidak melawan, yang ditemukan berdasarkan batang pohon yang kaku patah di bawah tekanan berat bobot salju, sedangkan ranting yang kecil dan lembut dapat tetap bertahan. Konfucius menerangkan dalam I Ching, berdiri tegak dalam aliran sungai adalah bertentangan dengan alam, seseorang harus mengikuti dan mengalir dengan arusnya. Dalam Tao Te Ching, kitab dari ajaran Tao, Lao Tse menunjukkan tentang nilai berharga dari sebuah kelembutan. Berlawanan dengan pendapat umum, prinsip Yin, kelembutan dan kelenturan, dihubungkan dengan kehidupan dan ketahanan. Karena seseorang dapat menerima, ia dapat selamat dan bertahan hidup. Sebaliknya, prinsip Yang, yang dianggap sebagai kekuatan dan kekerasan, membuat seserang hancur di bawah tekanan.

Orang yang hidup, lentur dan lembut, dalam kematian orang menjadi kaku dan keras. Pohon yang lemah dan kecil (rumput dan ilalang) bertahan hidup, pohon yang besar dan keras sangat mudah dipotong oleh ketajaman kampak. Mereka yang kuat dan hebat terguling dari tempatnya, mereka yang menerima dan lembut bangkit di atas semuanya.

Semua gerakan dalam Kung Fu sangat erat berhubungan dengan gerakan dari pikiran. Sesungguhnya, pikiran dilatih untuk mengarahkan dan mengatur gerakan tubuh. Pikiran mengarahkan dan tubuh bergerak, sangatlah penting untuk mengontrol pikiran dan ini bukanlah tugas yang mudah. Beberapa hambatan emosional akan merintangi latihan ini, semua bentuk dari konflik, ketegangan, kekacauan, emosi akan mengganggu irama alami dan kekuatan pikiran seseorang.

Untuk melakukan teknik yang benar dalam Kung Fu, kelenturan fisik diperlukan dan dilanjutkan dengan kelenturan mental dan spiritual, agar dapat membuat pikiran tidak saja cerdas tetapi juga bebas. Untuk mencapai semua ini seorang praktisi Kung Fu harus senantiasa dalam keadaan tenang dan damai. Tingkat yang harus dikuasai adalah keadaan pikiran yang hampa (Wu Shin), maksud pikiran hampa berbeda dengan pikiran kosong. Pikiran hampa bukan seperti orang yang melamun tetapi pikiran yang bebas tanpa dipengaruhi oleh suatu apa pun. Pikiran hampa adalah keadaan yang sama dengan meditasi, di mana seseorang tidak lagi dikuasai oleh egonya sendiri. Jadi definisi pikiran hampa adalah sebuah keadaan yang menguasai keseluruhan, bebas dari segala hal dan tidak dapat dipengaruhi. Pikiran ini bagaikan sungai yang mengalir tanpa keharusan untuk berhenti.

Oleh sebab itu, dalam Kung Fu berkonsentrasi tidaklah sama dengan konsep konsentrasi awam yang terfokus pada satu titik saja. Konsentrasi dalam Kung Fu adalah kesadaran akan keseluruhan lingkungan dan sekitarnya. Seorang praktisi Kung Fu tidak berfokus pada beberapa teknik yang akan dia lakukan atau pada bagian tubuh lawan yang akan ia serang. Hal ini akan sangat berpengaruh saat seseorang di hadapkan pada lawan yang banyak. Dalam hal menghadapi banyak lawan seseorang tidak boleh terpaku pada satu lawan saja, ia harus mengalir bebas, berubah sesuai dengan keadaan, tanpa berhenti atau tertahan.

Pikiran hadir di mana saja, pikiran tidak bergantung atau terfokus pada obyek tertentu. Meski pun pikiran berhubungan dengan sesuatu, ia tetap tidak terpengaruh dan selalu siap untuk mengalir lagi. Pikiran yang bebas memiliki kekuatan yang tak terbatas, dan dapat menerima segalanya karena pikiran itu kosong. Pikiran yang kosong dapat dikatakan juga sebagai sebuah kesadaran tanpa pemikiran.

Seorang praktisi Kung fu bertujuan untuk mengharmoniskan dirinya dengan lawan. Harmonisasi dengan lawan tidak dapat dicapai dengan adanya penggunaan tenaga yang akan menghasilkan reaksi perlawanan. Harmonisasi dapat dicapai dengan menerima kekuatan serangan lawan.seorang praktisi Kung fu hanya mengikuti aliran kekuatan lawannya dan tidak memotong dengan gerakannya sendiri. Seseorang harus meninggalkan semua ego yang ada untuk dapat menjadi satu dengan lawannya. Di dalam pikiran, lawan yang menyerang menjadi bagian dari kerjasama untuk melaksanakan teknik. Ketika ego pribadinya dan kesadarannya menghasilkan kekuatan yang bukan berasal dari dirinya, orang tersebut akan mencapai kondisi tidak bertindak (Wu Wei). Wu Wei bukan berarti tidak melakukan apa pun, tetapi sebuah sikap untuk mempercayai kekuatan pikiran seseorang untuk bekerja dengan sendirinya. Ir. Sugiarto

Jurus utama kuil Shaolin Henan China!

Two prominent publications about Shaolin were published in 2007, including the first ever photo documentary on the temple entitled Shaolin: Temple of Zen, published by the non-profit Aperture Foundation, featuring the photos of National Geographic photographer Justin Guariglia. The Shaolin Abbot, Shi Yong Xin, has written the foreword attesting the authenticity of the project. These became the first photographs seen of monks practicing classical kung fu inside the temple. American author Matthew Polly, also has written a book recounting his story of his two years living, studying, and performing with the Shaolin monks in China in the early 1990s. A third, more academic book, is to be published by the Israeli Shaolin scholar Meier Shahar in 2008 about the history of the Shaolin Temple.

While some of these are clear commercial exploitation of the Shaolin Temple and its legends, they have helped make Shaolin a household name around the world, and kept the temple alive in the minds of many young generations. To date, no other temple in the world has achieved such wide spread recognition.

List of styles presently taught at the temple


* Xiao Hong Quan - Small flood fist
* Da Hong Quan - Big flood fist
* Tong Bei Quan - Through the back fist
* Liu He Quan - Six harmonies fist
* Taizu Chang Quan - Emperor Taizu's long fist( this refers particularly to the 1st Emperor of Sung dynasty who was a military commander)
* Qixing Quan - Seven star fist
* Da Pao Quan - Big cannon fist
* Xiao Pao Quan - Small cannon fist
* Chang Hu Xin Yi Men - Forever preserve the heart-mind link/door
* Meihuaquan - Plum flower fist
* Luohan Quan - Arhat fist
* Tongzigong - Shaolin child training
* Dan Dao - Single sabre technique
* Long – Dragon technique
* Qi Lu Quan - Eight animal fist

Special Shaolin Training Methods

* 72 Shaolin Arts[22] - An encyclopedia of Shaolin arts compiled in the 1930's with the general approval of the then-current Shaolin Abbot, in order to save esoteric training methods in what were to become troubled and chaotic political times. After the cultural revolution, outside of personal knowledge of the hiding Shaolin warrior monks in nearby villages, this was among a series of similar books compiled in order to save the secret teachings from extinction. Thought in contemporary Chinese popular culture almost to be a joke, they are in fact legitimate writings from the 1930's, compiled by historical students of master Shaolin Temple warrior monks.

Sabtu, 08 November 2008

sekilas pandang mengenai taichi!

Baik di Taiwan, Daratan Tiongkok, Jepang, Korea, Thailand, Singapura, Malaysia maupun di Indonesia dan juga negara-negara barat seperti Amerika Serikat, istilah Tai Chi Chuan, suatu set atau rutin dalam seni bela diri dan silat, adalah kata yang tidak asing lagi bagi banyak orang.

Di Taiwan, kalau anda bangun pagi-pagi dan tentunya berkesempatan untuk menuju taman-taman yang lebih besar, pasti tidak akan sulit menemukan sekelompok orang berkumpul bersama-sama mempelajari dan mempraktekkan gerakan silat yang sangat terkenal ini. Tidak perlu disangkal, Tai Chi Chuan berasal dari Tiongkok. Kata “Tai Chi” pertama kali muncul di catatan kuno di Tiongkok pada Dinasti Zhou. Dalam “Buku Perubahan”, dicatat bahwa : “Di mana ada tai Chi, di sanalah letaknya perdamaian dan keharmonisan antara tenaga positif dan negatif”.


Tai Chi adalah suatu istilah luas yang sangat sulit diterjemahkan ke dalam bahasa lain. Arti kata yang memperoleh namanya dari implikasi keunggulan ini mengandung makna supremasi, absolute, keekstriman dan keunikan. Dari istilah inilah asalnya istilah “tai Chi Chuan”, yang secara harfiah berarti ilmu silat Tai Chi. Menurut catatan sejarah, Tai Chi Chuan memperoleh namanya ketika seorang master ilmu silat Tiongkok Wang Zong Yue memakai filsafat tenaga negatif dan positif (Yin dan Yang), untuk menerangkan prinsip Chuan , yaitu ilmu silat. Tapi, tentu saja tidak semua ahli sejarah dan ahli ilmu silat Tiongkok setuju dengan catatan kuno ini. Sebenarnya, teori tentang asal-usul Tai Chi Chuan di Tiongkok sangat banyak. Ada yang beranggapan, Tai Chi Chuan diciptakan oleh master Zhang San Feng yang hidup pada Dinasti Song (961-1279), ada pula yang percaya penciptanya adalah Hang Gong Yue dan Cheng Ling Xi dari Dinasti Liang (502-557), tapi ada pula yang mengatakan Tai Chi Chuan diciptakan oleh Xu Xuan Ping atau Li Dao Zi yang hidup pada Dinasti Tang (618-907).

Setiap teori tentang asal-usul Tai Chi Chuan ini tidak mampu dibuktikan kenyataannya berdasarkan catatan sejarah, tapi yang bisa dipastikan, Tai Chi Chuan dipraktekkan dan dipromosikan secara umum oleh keluarga Chen di lembah Chen Jia, yang terletak di Kabupaten Wen Xian di Provinsi Henan. Koreografer pertama Tai Chi Chuan adalah Chen Wang Ling, seorang sastrawan yang juga merupakan ahli ilmu silat dari keluarga tersebut yang hidup pada Dinasti Ming.

Chen menggabungkan pengetahuannya tentang latihan psikologis kuno, teori “Yin dan Yang” yang dicatat dalam “Buku Perubahan”, konsep pengaliran nafas, darah dan energi dalam tubuh manusia berdasarkan pengGaleri etahuan pengobatan Tiongkok, serta ilmu silat Wu Shu secara umum, menjadi suatu set gerakan silat, yang akhirnya terkenal dengan sebutun “Tai Chi Chuan”.

Setelah tersebar luas selama bertahun-tahun, banyak gaya bau Tai Chi Chuan diciptakan oleh ahli-ahli dari daerah berlainan. Ada lima gaya yang pada umumnya dianggap paling popular, masing-masing adalah : Gaya Chen, Gaya Yang, Gaya Wu, Gaya Wu Yu Xiang dan Gaya Sun. Meskipun berbeda dalam bentuk maupun gaya, semua gaya maupun rutin Tai Chi Chuan membutuhkan pemprakteknya untuk menenangkan hati, bersantai namun pada saat yang sama berkonsentrasi.

Menurur teori Tai Chi Chuan, tulang belakang adalah unsur paling penting dalam gerakan tubuh manusia, maka semua tenaga dan energi hendaknya bersumber dari tulang belakang dan pinggang sebelum tiba di tangan dan kaki. Gerakan Tai Chi Chuan harus dilaksanakan secara perlahan-lahan, lemah lembut dan terus-menerus, tapi kelemahan tidak berarti tanpa kekuatan.

Pada saat yang sama, teori Tai Chi Chuan sangat mengutamakan perbedaan antara hal-hal yang substansial dan non-substansial. Maka, bernafas secara teratur juga hal penting ketika mempraktekkan Tai Chi Chuan, dan tenaga maupun energi internal dalam tubuh manusia hendaknya dikeluarkan melalui gerakan eksternal.

Pada zaman modern ini, banyak buku kuno tentang Tai Chi Chuan yang bisa anda temukan. Di antaranya yang paling dihargai adalah buku “Tentang Tai Chi Chuan” yang dikarang oleh pemrakarsanya sendiri, yaitu Wang Zong Yue. Selain itu, juga bisa ditemukan banyak buku penting lain, yang selama ratusan ini telah menyumbang banyak bagi perkembangan Tai Chi Chuan.

Beberapa belakangan tahun yang lalu, Tai Chi Chuan sudah tersebar luar ke luar Tiongkok. Pertama-tama ke negara-negara tetangga Tiongkok di Asia, lalu kemudian ke negara-negara barat di Amerika, Eropa dan Australia. Untuk itu, juga tidak sulit bagi orang asing untuk menemukan buku atau catatan tentang Tai Chi Chuan dalam bahasanya sendiri.

Nah, pada saat ini anda mungkin bertanya, apa sih fungsi sebenarnya dari Tai Chi Chuan..?
Apakah benar bermakna positif bagi kesehatan pemprakteknya…?

Menurut teori yang umum dipercaya, Tai Chi Chuan bisa memperbaiki kondisi kesehatan manusia dan menyembuhkan penyakit. Ini telah dibuktikan oleh ahli sains dari dunia barat, Karena tai Chi Chuan bisa menimbulkan efek positif terhadap pengaliran darah dalam tubuh manusia, terutama pengaliran darah di bagian kepala dan otak. Ketika sistem sirkulasi darah menjadi lancer, maka seseorang akan menjadi lebih sehat.

Sekilas Tai Chi!

Pengertian Tai Chi

Pengertian Tai Chi Tai-Chi terbentuk dalam dua suku kata yaitu Tai dan Chi. Tai mempunyai makna agung, dahsyat (luar biasa) dan Chi mempunyai air hawa murni atau tenaga yang sangat halus yang ada di dalam diri manusia dan dapat dihasilkan melalui latihan Qi Gong (olah nafas). Jadi Tai-Chi adalah kekuatan jiwa yang muncul dari hasil olah nafas dalam diri manusia sehingga keluar dalam bentuk tenaga yang sangat dahsyat secara fisik.

Menceritakan mengenai sejarah Taiji, ada beberapa versi, sejarah tai chi tidak lepas dari nama Chang San Feng (Thio Sam Hong - pendiri partai Wu Tang/Bu Tong). Cerita Chang San Feng sendiri mempunyai banyak versi, di satu versi dia dikenal sebagai murid Shaolin yg membelot & menyempurnakan kungfu Shaolin dan mendirikan partai sendiri. Di sisi lain, dia adalah seorang dewa, pesilat tangguh. Hubungannya dengan Taiji? Dia dipercaya sebagai pencipta Taiji, tapi sebenarnya yg dikuasai Chang San Feng adalah Neijia (ilmu halus/tenaga dalam). Pencipta Taiji versi ke dua dimulai pada jaman dinasti Tang. Saat itu ada 4 aliran besar, Hsu Hsun Ping yang memiliki jurus 3 Generasi dan Tujuh yang mendasarkan gerakannya pada Bagua (Eight Trigrams) dan I-Ching, lalu ada Long Quan, sisa 2 aliran lagi dimotori oleh Yin Li Xiang dan Cheng Ling Si. Diceritakan Chang San Feng menggabungkan ilmu ke-4 aliran besar ini dan menciptakan Taiji.

Jumat, 07 November 2008

Kungfu Xing yi quan

Xing Yi Quan (Hsing Yi Ch'uan, Hsing I chuan) adalah salah satu ilmu beladiri kuno yang berkembang di cina dan terbukti sangat efektif penggunaannya dalam real fight situation. Karakternya cenderung aggressive dan menghasilkan power yang bersifat explosive. Salah satu film Jet Li yang berjudul the one, menggunakan ilmu ini dalam adegan pertarungannya.

Asal-usul dari ilmu ini menurut legenda berasal dari jenderal besar terkenal di cina: Yue Fei (1103-1141) dari dinasti Sung. Tapi tidak ada bukti sejarah yang kuat mengenai hal itu. Informasi sejarah yang bisa dipercaya menyebutkan bahwa ilmu ini berasal dari catatan ilmu silatnya jenderal Yu Fei yang dipelajari oleh Ji Long Feng (dikenal juga sebagai Ji Jike) dari propinsi Shanxi dan dikembangkan sesuai dengan pengetahuannya sehingga menghasilkan ilmu ini yang pada awalnya disebut liuhe quan, xinyi quan, yi quan, atau xinyi liuhe quan.


Xin : pikiran, hati

Xing : bentuk

Yi : kehendak

Liuhe : 6 harmoni

Enam harmoni ini meliputi : pikiran, bentuk, kekuatan kehendak/kemauan, kekuatan luar, kekuatan dalam, dan energy intrinsic.



Ji Long Feng adalah seorang ahli tombak yang konon mendapatkan julukan sebagai dewa tombak. Keahliannya sangat tinggi, bahkan menurut catatan legenda beliau bisa memotong lalat di atas kertas tanpa merusakkan kertasnya.

Ji Longfeng adalah seorang muslim dan juga seorang pahlawan cina yang menentang pemerintahan dinasti qi’ng bangsa Manchuria. Karena itulah beliau pergi ke kuil shaolin di henan sebagai pusat berkumpulnya para pendekar yang menentang kekuasaan qing. Beliau tinggal di kuil shaolin sekitar 10 tahun dan saling bertukar ilmu dengan para biksu di biara tersebut yang memang sangat terkenal akan keahlian ilmu silatnya. Selama tinggal di kuil tersebut itulah xinyi liuhe quan tercipta. Kemudian beliau mengajarkannya kepada para biksu di shaolin dan kemudian ilmu ini berkembang dengan nama xinyiba shaolin- salah satu ilmu tertinggi di kuil tersebut yang sangat terkenal sampai sekarang. Beliau juga mengajarkan kepada murid-muridnya yang kemudian berkembang di propinsi shanxi, henan, hebei, dan juga keluarga Dai ( keturunan Dai Longbang ).

Di propinsi henan, rahasia ilmu ini diwariskan kepada suku hui yang beragama Islam dan sampai sekarang masih terjaga sebagai ilmu warisan turun temurun disana dan disebut xinyi liuhe quan. Di propinsi shanxi dan hebei ilmu ini berkembang dengan nama xingyi quan yang membagi ilmu ini dalam konsep wu xing (5 elements) dan spirit dari 12 hewan. Masing-masing dari xinyi liuhe, xinyiba, xingyi, dan xingyi keluarga Dai memiliki karekteristiknya masing-masing, namun pada prinsipnya bersumber pada benang merah yang sama dan memiliki gerakan-gerakan yang sangat mirip.