Jumat, 07 November 2008

Kungfu Xing yi quan

Xing Yi Quan (Hsing Yi Ch'uan, Hsing I chuan) adalah salah satu ilmu beladiri kuno yang berkembang di cina dan terbukti sangat efektif penggunaannya dalam real fight situation. Karakternya cenderung aggressive dan menghasilkan power yang bersifat explosive. Salah satu film Jet Li yang berjudul the one, menggunakan ilmu ini dalam adegan pertarungannya.

Asal-usul dari ilmu ini menurut legenda berasal dari jenderal besar terkenal di cina: Yue Fei (1103-1141) dari dinasti Sung. Tapi tidak ada bukti sejarah yang kuat mengenai hal itu. Informasi sejarah yang bisa dipercaya menyebutkan bahwa ilmu ini berasal dari catatan ilmu silatnya jenderal Yu Fei yang dipelajari oleh Ji Long Feng (dikenal juga sebagai Ji Jike) dari propinsi Shanxi dan dikembangkan sesuai dengan pengetahuannya sehingga menghasilkan ilmu ini yang pada awalnya disebut liuhe quan, xinyi quan, yi quan, atau xinyi liuhe quan.


Xin : pikiran, hati

Xing : bentuk

Yi : kehendak

Liuhe : 6 harmoni

Enam harmoni ini meliputi : pikiran, bentuk, kekuatan kehendak/kemauan, kekuatan luar, kekuatan dalam, dan energy intrinsic.



Ji Long Feng adalah seorang ahli tombak yang konon mendapatkan julukan sebagai dewa tombak. Keahliannya sangat tinggi, bahkan menurut catatan legenda beliau bisa memotong lalat di atas kertas tanpa merusakkan kertasnya.

Ji Longfeng adalah seorang muslim dan juga seorang pahlawan cina yang menentang pemerintahan dinasti qi’ng bangsa Manchuria. Karena itulah beliau pergi ke kuil shaolin di henan sebagai pusat berkumpulnya para pendekar yang menentang kekuasaan qing. Beliau tinggal di kuil shaolin sekitar 10 tahun dan saling bertukar ilmu dengan para biksu di biara tersebut yang memang sangat terkenal akan keahlian ilmu silatnya. Selama tinggal di kuil tersebut itulah xinyi liuhe quan tercipta. Kemudian beliau mengajarkannya kepada para biksu di shaolin dan kemudian ilmu ini berkembang dengan nama xinyiba shaolin- salah satu ilmu tertinggi di kuil tersebut yang sangat terkenal sampai sekarang. Beliau juga mengajarkan kepada murid-muridnya yang kemudian berkembang di propinsi shanxi, henan, hebei, dan juga keluarga Dai ( keturunan Dai Longbang ).

Di propinsi henan, rahasia ilmu ini diwariskan kepada suku hui yang beragama Islam dan sampai sekarang masih terjaga sebagai ilmu warisan turun temurun disana dan disebut xinyi liuhe quan. Di propinsi shanxi dan hebei ilmu ini berkembang dengan nama xingyi quan yang membagi ilmu ini dalam konsep wu xing (5 elements) dan spirit dari 12 hewan. Masing-masing dari xinyi liuhe, xinyiba, xingyi, dan xingyi keluarga Dai memiliki karekteristiknya masing-masing, namun pada prinsipnya bersumber pada benang merah yang sama dan memiliki gerakan-gerakan yang sangat mirip.

Tidak ada komentar: